Puisi: Ketika Hati Ingin Berteduh (Karya A. Munandar)

Puisi "Ketika Hati Ingin Berteduh" karya A. Munandar menggambarkan pentingnya merasa dihargai dan tidak sendirian dalam menghadapi tantangan hidup.
Ketika Hati Ingin Berteduh

Aku datang untuk memeluk harga dirimu
        menjaganya hingga engkau merasa bangga
        menimbang rasa untuk selamanya
        hingga lupa dari mana kita memulainya

Ai, jangan bersedih, karena sama sepertimu
        aku tahu rasanya tidak memiliki pilihan
        aku tahu rasanya diasingkan dari impian.

2016

Analisis Puisi:
Puisi "Ketika Hati Ingin Berteduh" karya A. Munandar adalah penggambaran tentang keinginan untuk menemukan kedamaian dan harga diri dalam situasi yang sulit. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun mendalam, penyair menggambarkan perjuangan internal dan kerinduan akan kehangatan dan pengakuan.

Keinginan untuk Merasa Bangga dan Diterima: Di bait pertama, penyair menyatakan keinginan untuk memeluk dan menjaga harga diri seseorang. Hal ini menggambarkan keinginan untuk memberikan dukungan, penghargaan, dan perlindungan kepada seseorang yang mungkin merasa terpinggirkan atau tidak dihargai. Penyair menekankan pentingnya merasa bangga dan dihargai sebagai individu.

Empati dan Pengertian terhadap Kesulitan Orang Lain: Bait kedua menunjukkan adanya rasa empati dan pengertian terhadap kesulitan yang dialami oleh orang lain. Penyair menyampaikan bahwa ia juga mengerti rasanya tidak memiliki pilihan dan diasingkan dari impian. Ini menunjukkan solidaritas dan kemampuan untuk merasakan penderitaan orang lain, serta memberikan dukungan moral dalam menghadapi tantangan hidup.

Kerinduan akan Kedamaian dan Pengakuan: Secara keseluruhan, puisi ini mencerminkan kerinduan akan kedamaian dan pengakuan dalam hubungan antarmanusia. Penyair menawarkan dukungan dan pengertian, serta menegaskan bahwa dalam kesulitan pun, seseorang tidak sendirian. Puisi ini menyoroti pentingnya empati, penghargaan, dan kehangatan dalam menjalin hubungan antarmanusia.

Puisi "Ketika Hati Ingin Berteduh" karya A. Munandar adalah ungkapan tentang keinginan untuk memberikan dukungan, penghargaan, dan pengertian kepada orang lain dalam menghadapi kesulitan. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun mendalam, penyair menggambarkan pentingnya merasa dihargai dan tidak sendirian dalam menghadapi tantangan hidup. Puisi ini menekankan empati, solidaritas, dan kerinduan akan kedamaian dalam hubungan antarmanusia.

A. Munandar
Puisi: Ketika Hati Ingin Berteduh
Karya: A. Munandar

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Temperamen Batu kali ditimpa terik matahari. Betapa panasnya! Ketika malam kembali membenam kali pun tenteram. Bulannya sejuk dan air bernyanyi tiada henti. …
  • Kekasih Kekasihku seperti burung murai suaranya merdu. Matanya kaca hatinya biru. Kekasihku seperti burung murai bersarang indah di dalam hati. Sumber: Gajah Mada (…
  • Janganlah Jauh Janganlah jauh bagai bulan hanya bisa dipandang. Jadilah angin membelai rambutku. Dan kita nanti akan selalu berjamahan. Sumber: Gajah Ma…
  • Di Telaga Matamu (Bagi: Wa Ode Wulan Ratna) Mawar di hatimu jangan layu oleh waktu rindu di nadimu tetaplah berdenyut merdu senandungkan…
  • Laut Setiap memandangi laut, selalu ingin menjadi nelayan, membawamu seekor ikan. Setiap memandangi laut, selalu ingin menjadi pawang, menaklukkan buaya, agar kau aman. …
  • Cinta Sejati Cinta sejati itu seperti langit tak berujung. Lorong yang panjang tanpa akhiran. Cinta sejati itu seperti novel yang panjang Yang tak menjemukan, meski dibaca…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.